WahanaNews-Depok | Nasib Light Rail Transit (LRT) Kota Depok yang rencana akan dibangun untuk meningkatkan pelayanan moda transportasi masyarakat, masih ditangan Kementerian Agraria Tata Ruang (ATR).
Wakil Walikota Imam Budi Hartono menerangkan, sampai sekarang masih dalam pembahasan di kementrian ATR, bila sudah usai di bahas. Nanti akan berlanjut ke Kementerian Perhubungan.
Baca Juga:
Cuaca Ekstrem, Wali Kota Depok Instruksikan Waspada Dini Bencana
“Jadi harus lolos pengesahannya dari kementerian ATR dulu ya, kalau tata ruangnya belum disahkan ya belum bisa,” jelas Imam usai melangsungkan sholat Jumat di Masjid Balaikota, Jumat (14/1).
Pria yang biasa sapa IBH, jika pengesahannya sudah tuntas dari Kementerian ATR akan berlanjut ke Kementerian Perhubungan, setelah itu baru akan di lelang.
Baca Juga:
Istri Wali Kota Depok Terima Penghargaan Odading Awards 2022
Dirinya meminta dukungan dari masyasakat agar pengesahan di dua kementerian tersebut bisa berjalan lancar, sehingga dapat dinikmati masyarakat Kota Depok di 2023 atau 2024.
“Kalau itu sudah selesai, kita siap lelang dan mudah-mudahan bisa segera dinikmati Kota Depok di 2023/2024,” terangnya.
Dibeberkan IBH, lokasi khususnya sudah ditetapkan dalam rencana tata ruang sehingga sudah jelas. Namun harus tetap digodok secara mendetail dari kementerian ATR.
Sebelumnya kata Walikota Depok, Muhammad Idris menyampaikan sudah banyak sejumlah kontraktor yang menawarkan diri untuk melakukan pengerjaan tersebut, dengan sistem kerja kontrak 20 sampai 30 tahun.
“Itu kalau sudah di approve ya. Proses lelangnya mungkin di tahun 2022,” paparnya.
Jika proyek kereta cepat monorel di Kota Depok sudah mendapat persetujuan pemerintah, selanjutnya yakni menyediakan subsidi kepada calon penumpang, karena naik transportasi ini cukup mahal ya seperti Malaysia dan Singapura.
“Bisa kami anggarkan di perubahan tahun ini kalau pengesahannya terjadi
julian sihite