WahanaNews-Depok | Tahun ini infrastruktur jalan Kota Depok akan semakin ciamik. Pasalnya, Underpass Jalan Dewi Sartika ditargetkan rampung dalam Desember 2022. Sehingga akan mengurai kemacetan arus lalu lintas di jalan tersebut.
Hal ini secara resmi disampaikan Tim Teknis UPT Wilayah 1 Bina Marga Provinsi Jawa Barat, Mutakin, Minggu (16/1). “Proyek pembangunan underpass akan dimulai pada bulan Februari,” jelasnya.
Baca Juga:
Mengapa Hajatan 13 Beji: Menyatukan yang Terserak
Ia menerangkan, mainya pembangunan hanya tinggal menunggu groundbreaking atau biasa yang dikenal peletakan batu pertama. Lalu, dilanjutkan dengan pengumuman pemenang lelang.
“Jika groundbreaking sudah, pengumuman pemenang lelang sudah, langsung dimulai pembangunan,” ungkapnya.
Mutakin memastikan, seluruh yang terdampak sudah terselesaikan, baik terkait penggusuran, pembebasan lahan, sampai pemilik kabel utilitas yang tentunya terdampak dari pembangunan ini.
Baca Juga:
Penghadangan Dandim 0508/Depok di Koramil 03/Sukmajaya
Ada lima pemilik utilitas yang terkena, mulai dari kabel utilitas milik Perusahaan Listrik Negara (PLN), Perseroan Terbatas (PT) Tirta Asasta Depok, Telkom, dan Fiber Optik (FO).
“Kita tahu, daerah itu banyak sekali utilitis yang ada. Tapi semua kita akomodir ya,” tegasnya.
Nantinya kabel utilitas tersebut akan ditempatkan dalam satu tempat yang lebih representatif di bawah tanah dan itu berdekatan dengan underpass. Sehingga semua bisa terselesaikan tanpa adanya kendala, jadi pelayanan masyarakat untuk akses jalan bisa berjalan maksimal.
Perlu diketahui, pembangunan tersebut akan memakan waktu selama 300 hari, dengan target dapat selesai Desember 2022.
“Rencananya, pada Desember 2022 sudah mulai dilakukan uji coba lalu lintas. Dan di Januari 2023 sudah open trafic,” kata Mutakin.
Diketahui pembangunan underpass Jalan Dewi Sartika menelan anggaran dari APBD Provinsi Jawa Barat tahun 2021 dan 2022 sebesar Rp. 133.368.900.000.
Progres jalan pembangunan ini sempat tertunda atau diundur, karena terkendala dengan pembebasan lahan akibat dananya tidak cukup. Hal ini dikatakan langsung Wakil Walikota Imam Budi Hartono, beberapa waktu lalu.
“Tapi sudah dilakukan perubahan pada anggaran untuk menyelesaikan hal itu ya. Target pembebasan lahan selesai pada tahun 2021, pembangunannya akan dilaksanakan 2022,” tandas Imam beberapa waktu lalu.
julian sihite