“Sekarang lebih bagus daripada ketika pertama kali kami kendarai,”
Anak-anak mereka lahir di tengah perjalanan. Pampa berusia 19 tahun. Dia lahir di Amerika Serikat (AS). Kemudian, Tehue, 16, lahir di Argentina saat mereka singgah di sana.
Baca Juga:
Pebalap Depok Bikin Merah Mutih Berkibar di Mandalika
Anak ketiga bernama Paloma dan berusia 14 tahun. Dia lahir di Kanada. Si bungsu Wallaby, 12 tahun dan lahir di Australia.
Tambahan terakhir dalam keluarga adalah seekor anjing bernama Timon dan seekor kucing bernama Hakuna.
Selama perjalanan, mereka biasanya menginap di rumah-rumah penduduk. Setidaknya ada 2.000 keluarga yang sudah diinapi.
Baca Juga:
Lebih Dekat dengan Lurah Pancoranmas, Mohammad Soleh: Dari Gowes, Sambangi Warga Bantaran Kali
“Kemanusiaan luar biasa. Banyak yang membantu hanya untuk menjadi bagian dari mimpi,”
Perjalanan tidak selalu mudah. Herman pernah terkena malaria, keluarganya berkendara melintasi Asia selama wabah flu burung, dan harus berurusan dengan Ebola di Afrika dan demam berdarah di Amerika Tengah.