“Seluruh upaya penanganan Covid-19 harus terus dilakukan secara konsisten meskipun kasus nasional menunjukkan penurunan,”
Selanjutnya dari data kematian. Meskipun kenaikannya tidak setajam kasus positif, namun tetap menjadi prioritas penanganan. Data per 21 – 27 Februari, terjadi 1.708 kematian dan meningkat di minggu ini menjadi 2.099 kematian. Artinya, terjadi kenaikan 300 kematian dibandingkan minggu sebelumnya. Hal ini sangat disayangkan, disaat kasus positif mulai mengalami penurunan, nyatanya tren kematian mingguan masih mengalami kenaikan.
Baca Juga:
Pebalap Depok Bikin Merah Mutih Berkibar di Mandalika
“Ingat, dalam upaya adaptasi penangan Covid-19 di Indonesia, kita tidak mentolerir kasus kematian sedikitpun. Perlu ditekankan, bahwa penanganan kasus positif baik tanpa gejala atau gejala ringan segera dilakukan pemeriksaan medis untuk mencegah kejadian perburukan klinis hingga kematian,”
Dengan mencermati perkembangan kasus tersebut, maka dalam proses adaptasi dengan pandemi Covid-19 ini, harus terus diupayakan untuk menekan angka kematian. Karena, data periode 21 Januari – 10 Maret 2022, dari 8.230 pasien yang meninggal di rumah sakit, sebesar 51 persen diantaranya memiliki komorbid, 56 persen lansia, dan 70 persen belum divaksinasi lengkap.
“Ini artinya, sangat penting melindungi lansia dan kelompok rentan. Melalui pengawasan protokol kesehatan dan meningkatkan cakupan vaksinasi dosis lengkap,”
Baca Juga:
Lebih Dekat dengan Lurah Pancoranmas, Mohammad Soleh: Dari Gowes, Sambangi Warga Bantaran Kali
Menyinggung perkembangan vaksinasi, beredarnya berbagai varian Covid-19 berdampak pada menurunnya efektivitas vaksin, yang juga berdampak pada kekebalan komunitas yang terbentuk. Di sisi lain, butuh waktu mengembangkan vaksin yang tidak secepat munculnya varian baru. Untuk itu, melakukan vaksinasi pada semaksimal mungkin penduduk menjadi jaminan kekebalan komunitas yang terbaik. Bahkan hingga lebih dari 70 persen populasi jika memang memungkinkan.
Sayangnya, tren laju suntikan mengalami penurunan. Padahal, data Pemerintah yang diolah laman our world in data per 6 Maret 2022, baru 53,5 persen jumlah penduduk divaksin dosis lengkap. Sementara jumlah penduduk dengan dosis 1 mencapai 69,48 persen atau hampir mencapai 70 persen populasi.
Sebagai catatan, angka capaian sedikit berbeda dengan yang dihitung berdasarkan target Pemerintah. Namun, metode penghitungan berbasis populasi dapat menggambarkan capaian lebih representatif dan sejalan dengan publikasi berbagai organisasi kesehatan dunia, termasuk WHO.