DEPOK.WAHANANEWS.CO, Kota Depok – Kodim 0508 Kota Depok dan Komunitas Kampung Kita Depok (K3D) pakai konsep kerjasama dukungan dari pelbagai unsur masyarakat niaga dan pemuka masyarakat untuk mengembangkan pertanian kota ‘urban farming’ dari pemanfaatan lahan-tidur.
Dandim Kota Depok Kolonel Infanteri Iman Widhianto mengatakan, sewaktu awal bertugas, ia bertekad manfaatkan lahan-tidur milik pelbagai pihak untuk dijadikan pertanian kota sebagai program TNI menopang ketahanan pangan nasional.
Baca Juga:
Panen Raya Cabai Kodim - K3D, Wali Kota Depok Terpilih Supian Suri Bahas BUMD Pangan
Program ketahanan pangan oleh peran TNI ini, menjadi kebijakan Presiden Prabowo Subianto sekarang, semenjak jabat Menteri Pertahanan.
“Sewaktu saya awal bertugas di Kota Depok, saya memantau dari gambar pencitraan map satelit. Dan, saya melihat ada sejumlah lokasi yang adanya rimbunan kehijauan lahan. Kemudian, dari rimbunan ini yang kita hunting ada sejumlah potensi lahan terbuka yang layak untuk pertanian,” ujar Iman saat jumpa pers di seremoni panen cabai Urban Farming Juanda, Jalan Ir Juanda, Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (11/12/2024).
Di antara yang dicitrakan adalah lahan Kementerian PUPR sekira di Bakti Jaya yang berletak diapit Jalan Ir Juanda dan Jalan TOL Desari - Jagorawi 2 hektare. Di lahan ini, sudah dimanfaatkan untuk pertanian komoditas cabai keriting dan bawang yang sudah sempat dipanen.
Baca Juga:
Pilkada 2024 di Rutan Kelas I Kota Depok: Karutan dan Dandim 0508 Bilang Begini
Para ibu warga Kota Depok tampak gembira membeli cabai harga murah sembari punya pengalaman memetik mandiri dari lahan pertanian kota yang dikelola Kodim Kota Depok - K3D. Harga cabai dipatok-flat Rp23 ribu per kilogram, Rabu (11/12/2024). [WAHANANEWS.CO / anonim].
“Di sini dulunya adalah bekas batching plant. Kemudian kita alihkan untuk pertanian. Dengan kolaborasi banyak sekali yang memberikan sumbangsi, ada yang punya bibit nyumbang bibit, ada yang punya material seperti paralon berikan paralon oleh PT Paralon, dan Trubus. Ada Pak Haji Yahman yang juga ikut donasi bibit, dan batuan figur-figur mulia lainnya. Ini kolaborasi enjoi, kerja sama semua pihak sumbanga tenaga dari Kepolisian, personel Kodim, Divisi I Kostrad, dan dari Zeni Angkatan Darat. Sangat banyak pihak yang berikan sumbangsih,” sebut Iman.
Menurut Widhianto, untuk lahan di Juanda ini, yang sekarang ditanam cabai, di masa produktif dalam beberapa kali panen, dapat hasilkan 13 ton.
“Hari ini adalah hari puncak-puncaknya banyak yang merah, cabai itu panennya rentang waktu, mulai panen pertama pertengahan bulan November, sekarang Desember, dan ini berlanjut terus hingga Januari 2025. Ada 15 ribu batang di lahan 2 hektare ini. Setiap pohon rata-rata hasilkan 0,8 kilogram,” jelas Iman.
Iman uraikan, hasil panen dari lahan pertanian ini, adalah juga untuk berikan kestabilan pasokan pasar komoditas di Kota Depok, dengan prinsip membantu masyarakat, bukan berorientasi bisnis. Namun, tetap menjaga harga yang ringan dengan menjaga keberlangsungan modal pada musim tanam berikutnya.
“Soal harga harus juga pertimbangkan break even point atau titik impas-balik modal supaya ada modal untuk keberlangsungan berikutnya,” bilang Iman
Lanjut Widhianto, hasil panen disalurkan untuk pasar langsung kepada masyarakat. Secara kolektif yang dikumpulkan oleh personel Babinsa Kodim Kota Depok. Saat ini, cabai lahan Kodim 0508 - K3D ini dipasarkan dengan harga flat, yaitu Rp 23 ribu per kilogram.
“Berkontribusi kepada masyarakat, saat ini banyak dipesan masyarakat sekitar. Ada pesanan dari masyarakat, ada pemesanan berapa kilo secara kolektif, misalkan ada 20kg, nanti babinsanya datang ke sini ke kebun,” jelas Iman.
Sebut Widhianto, nilai manfaat adalah meredan inflasi, bukan sekadar inspeksi pasar, tapi juga mencegah krisis pangan.
“Krisis pangan dapat berdampak sosial pada kriminalitas dan dampak ekonomi lainnya. Jika ada fluktuasi harga pangan tentunya sulit kita meningkatkan daya beli masyarakat. Fluktuasi harga cabai di pasaran saat ini di antara Rp38 ribu hingga Rp40 ribu, maka kita flat di harga Rp23 ribu yang berikan nilai manfaat kepada masyarakat, dapat memberikan ketersediaan cabai kepada masyarakat dengan harga di bawah pasar,” papar Kolonel Infanteri Iman Widhianto.
[Redaktur: Hendrik Isnaini Raseukiy]