WahanaNews-Depok |Dua tahun berturu-turut, Kota Depok mendapat predikat sebagai kota intoleran.
Kota Depok memperoleh skor toleransi rendah dalam dua tahun berturut-turut.
Baca Juga:
Modus Pengobatan, Perempuan di Depok Jadi Korban Penipuan Ratusan Juta
Tercatat, skor toleransi Depok yang rendah ini tercatat pada dua laporan Indeks Kota Toleran (IKT) SETARA Institute.
Tahun lalu, berdasarkan laporan Indeks Kota Toleransi (IKT) tahun 2020 yang dirilis oleh SETARA Institute, Depok termasuk kota dengan indeks toleransi terendah.
Kota Depok adalah kota yang menempati posisi ke-86 sebagai kota dengan tingkat peristiwa intoleransi tertinggi. Hal ini berdampak pada skor yang rendah, yakni 2,00.
Baca Juga:
Penuhi Kebutuhan Listrik saat Natal dan Tahun Baru, PLN Indonesia Power Siapkan 19 GW
Skor ini pun didasari pertimbangan bahwa selama periode penilaian, di Kota Depok telah terjadi lima peristiwa intoleransi dan pelanggaran hak atas kebebasan beragama/berkeyakinan.
Lima peristiwa tersebut adalah:
Pengajuan Rancangan Peraturan Daerah Kota Depok dalam Rangka Penyelenggaraan Kota Depok sebagai Kota Religius
Diskriminasi terhadap dua siswi berjilbab yang ingin melakukan praktik kerja lapangan
Pelarangan perayaan Valentine's Day
Kesepakatan rapat soal Raperda Kota Religius, dan
Demonstrasi yang meminta warga Ahmadiyah di Masjid Al-Hidayah menghentikan kegiatan.
Direktur Riset SETARA Institute, Halili Hasan mengatakan intoleransi di Depok bisa semakin memburuk. Hal ini tampak dari munculnya politik favoritisme dari kaum konservatif.
"Kalau melihat tren, tampaknya intoleransi akan semakin buruk, terutama karena politik favoritisme pada narasi kelompok konservatif," kata Halili seperti dilansir dari detikcom, Senin (31/3).[jef]