WahanaNews-Depok | Sopir truk berinisial AM (24) dijadwalkan akan bertemu dengan Wakil Ketua DPRD Depok dari Fraksi Golkar, Tajudi Tabri, yang menyuruhnya push-up dan berguling-guling di Jalan Krukut, Limo, Depok.
Pertemuan itu rencananya digelar di Mapolrestro Depok pada Senin (26/9/2022) untuk memediasi kedua pihak. Polisi berupaya menyelesaikan perkara itu melalui restorative justive atau keadilan restoratif.
Baca Juga:
Adu Mulut dengan Sopir Truk, Polisi Belum Terima Laporan Chef Juna
Sebagai informasi, AM telah melaporkan Tajudin Kepolisian Resor (Polres) Metro Depok. Laporan itu telah teregistrasi dengan nomor LP/B/2267/IX/2022/SPKT/Polres Metro Depok pada 23 September 2022.
"Polisi yang menentukan, kan ada mekanisme restorative justice. Apabila sudah ada kesepakatan damai, akan difasilitasi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan saat dikonfirmasi, Sabtu (24/9/2022).
Video ketika Tajudin menyuruh sopir truk push-up dan berguling-guling beredar di media sosial. Video tersebut diunggah melalui akun Instagram @depokhariini.
Baca Juga:
Ajudan Bupati Kubar Penganiaya Sopir Truk Dinonaktifkan Kodam Mulawarman
Selain menyuruh push-up, Tajudin terlihat bertolak pinggang dan mengangkat kaki kanan, lalu menginjak pundak sopir truk.
Sementara itu, sopir truk terlihat pasrah mengikuti perintah. Penjelasan Tajudin Tabri Tajudin Tabri menjelaskan soal tindakannya memerintahkan seorang sopir truk push-up hingga berguling-guling di Jalan Krukut, Limo, Depok, pada Jumat (23/9/2022).
"Saya mengklarifikasi kejadian tadi karena memang viral ya, saya secara pribadi terutama kejadian itu karena di luar batas kemampuan atau kontrol saya," kata Tajudin dalam konferensi pers di wilayah Beji, Depok, Jumat.
Tajudin menuturkan, sopir truk tersebut telah menabrak portal pembatas. Padahal, pada tiang pembatas itu terdapat peringatan batas kendaraan yang dapat melintas.
Namun, sopir dinilai abai karena tetap memaksa untuk melintas. Karena itu, warga setempat geram dan langsung menghubungi Tajudin agar memberikan efek jera terhadap sopir truk tersebut.
"Tiba-tiba ditelepon lagi saya oleh warga masyarakat sekitar situ karena enggak ada yang berani menegur kepada sopir itu," kata Tajudin.
"Akhirnya saya spontan pada kejadian yang ketiga ini, saya memuncak emosinya," sambung dia.
Tajudin kembali menegaskan, tindakannya itu didasari rasa kesal karena peristiwa truk menabrak portal pembatas kembali terjadi.
"Sekali lagi, (tindakan) saya didasari pada kejadian yang berulang-ulang, kalau baru sekali saya enggak akan seperti itu," kata dia.[zbr]