Kendalanya, ungkap dia, banyak masyarakat yang enggan memeriksakan diri saat mengalami sakit. Hal itu akan berpengaruh terhadap keakuratan perhitungan positivity rate. “Kemudian, banyak orang yang masa bodo jadi menurut saya banyak orang yang sudah tidak pake masker, masa bodolah dengan segala-segalanya. Karena, pemerintahnya juga masa bodo begitu. Artinya, menganggap Omicron itu biasa-biasa saja begitu,”.
Kemungkinan, sebut Tri, pemerintah lebih fokus memulihkan ekonomi. Sehingga, sedikit abai terhadap persoalan Covid-19. “Pemerintah mau ekonomi hidup, tapi kasusnya seolah-olah menurun betul begitu, padahal dimasyarakatnya banyak yang tidak periksa, dan kontak tracingnya tidak baik sekali begitu,”
Baca Juga:
Siap-siap, Trayek Angkot di Depok Mau Ditambah
Untuk itu, dia menyerankan agar pemerintah menetapkan jalan atau langkah yang tepat diimbangi dengan keakuratan positivity rate. Terlebih, pemerintah juga harus melihat pada kondisi dibawah. Karena, dianggap kurang terjangkau. Kemudian, bagaimana daerah atau kabupaten apakah kasusnya benar-benar turun.
Terpisah, Kepala Divisi Penanganan Satgas Covid-19 Kota Depok, Sri Utomo mengaku, daerah hanya mengikuti dari pusat. Terkait mudik, memang sudah dua tahun warga Depok dilarang kemana-mana. Itu demi kesehatan warganya. Saat ini Vaksinasi di Depok, sampai Rabu (2/3) : dosis pertama 1.398.258 (86,66%), dosis kedua : 1.206.213 (74,75%), dosis tiga : 93.080 (5,77%). Target Sasaran : 1.613.557 jiwa.
Pesebaran Covid-19, Rabu (2/3) di Kota Depok. Terkonfirmasi positif 154.649 jiwa bertambah 779 jiwa, belum sembuh ada 45.323 jiwa berkurang 333 jiwa. Warga sembuh kali ini lumayan banyak ada 1.105 jiwa jadi 107.122 pasien. Dan warga meninggal ada 7 kini menjadi 2.204 pasien jiwa. “Semoga kedepannya warga yang terkonfirmasi bisa nol kasus lagi, dan yang sembuh terus berkurang.
Baca Juga:
Pebalap Depok Bikin Merah Mutih Berkibar di Mandalika
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers menteri terkait hasil ratas PPKM pada 27 Februari 2022 memberikan pernyataan pastikan lebaran tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya.
“Sehingga mudah-mudahan kali ini kalau hasilnya baik, pak menhum mengizinkan lebaran kali ini kita bisa hadapi berbeda dibandingkan dengan lebaran-lebaran sebelumnya,”.
Menkes berani memastikan lebaran tahun ini berbeda dan dipastikan dapat mudik karena membaca data populasi kasus covid-19 sudah mulai menurun dan membaik. Akan tetapi Budi menekankan, akan diizinkan mudik saat lebaran apabila masyarakat telah memenuhi persyaratan vaksinasi.