WahanaNews-Depok | Mengantisipasi marakanya gelandangan dan pengemis (Gepeng) musiman selama Ramadhan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depok akan melakukan razia disejumlah titik.
Hal tersebut disampaikan Kepala Satpol PP Kota, Lienda Ratna nurdianny.
Baca Juga:
RSUI, Hospital Terbaik Tahun 2024
“Berdasarkan pengalaman dua tahun kebelakang ini, di jalan-jalan protokol memang biasanya gepeng mengalami peningkatan, terutama yang musiman. Nah ini yang kami sudah antisipasi juga, nanti mulai memasuki bulan Ramadan, Insya Allah ada patroli untuk melakukan penertiban,” kata Lienda, Selasa (05/4/22).
Lienda menegaskan, pihak Satpol PP tidak bermaksud melarang sedekah di bulan puasa, itu (sedekah) bagus.
Namun apabila sedekah itu disampaikan dengan cara yang lebih baik tentu tidak akan mengganggu ketentraman dan ketertiban.
Baca Juga:
Supian - Chandra Klaim Unggul: Ini Kemenangan Warga Kota Depok demi Perubahan
“Misalnya dibagikan di masjid atau di tempat-tempat yang tidak mengganggu ketertiban umum. Kalau di jalan kan tidak aman karena juga menggangu ketertiban dan kelancaran berlalu lintas. Apalagi Jalan Margonda juga cukup lumayan padat, jangan sampai itu mengganggu aktivitas para pengendara lainnya,” jelasnya.
Terkait hal itu Lienda lantas mengimbau agar masyarakat bisa lebih bijak lagi.
“Memang bulan suci Ramadhan itu kesempatan untuk bersedekah, tapi jangan sampai sedekahnya itu juga menjadi gangguan untuk masyarakat yang lainnya,” katanya.
Lebih lanjut Lienda mengungkapkan, dari pengalaman beberapa tahun terakhir, kebanyakan gepeng yang ada di Depok berasal dari luar daerah. Bahkan, ada yang niat sewa kontrakan untuk sementara waktu selama bulan suci Ramadhan.
“Makannya nanti kalau misalnya ada lagi seperti itu kami akan bekerjasama dengan instansi lain agar ini bisa ditertibkan,” tukasnya.
Jadi, kata dia, biasanya yang dulu diamankan itu alasannya macam-macam, ada yang ngaku diajak om, diajak bibi, ngakunya lagi nyari kerja dan lain-lain.
Yang mengejutkannya lagi, sambungnya, gepeng musiman ini bisa meraup hasil Rp 500 ribu hanya dalam waktu satu hari.
“Iya, dari yang kami amankan ada yang seharinya dapat Rp 500 ribu, itu bervariasi tapi ada juga yang Rp 300 ribu sehari,” pungkasnya.[jef]