DEPOK.WAHANANEWS.CO — Pada Kamis (20/2/2025), Dedi Mulyadi resmi mencopot Kepala SMAN 6 Depok, Siti Faizah pada hari pertamanya menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.
Hal itu lantaran SMAN 6 Depok tetap memberangkatkan siswanya untuk mengikuti study tour ke Jawa Timur dan Bali.
Baca Juga:
Gubernur Jabar Copot Kepsek SMAN 6 Depok yang Berangkatkan 347 Siswa Study Tour ke Jatim
Karena dinilai memberatkan, Dedi Mulyadi sudah melarang study tour SMAN 6 Depok.
"Hari ini (kemarin, red) sudah ada keputusan tentang penonaktifan Kepala SMA Negeri 6 Depok karena dia melanggar surat edaran gubernur yang tidak boleh siswanya bepergian ke luar provinsi," kata Dedi Mulyadi dikutip Minggu (23/2/2025).
Pelarangan kegiatan study tour SMAN 6 Depok hingga berujung pencopotan jabatan Siti Faizah sebagai kepala sekolah, bermula dari laporan sejumlah pihak.
Baca Juga:
Meski Dilarang Dedi Mulyadi, Komite SMAN 6 Depok Tetap Lanjutkan Study Tour ke Bali
Kepada Dedi Mulyadi, mereka mengeluhkan biaya study tour SMAN 6 Depok yang cukup mahal, yaitu Rp3,8 juta.
Jika ditambah uang saku dan jajan, maka orang tua harus merogoh kocek sekira Rp4,5 juta hingga Rp5,5 juta.
Angka tersebut, jauh lebih besar dari UMR Depok tahun 2025 yang mencapai Rp5,1 juta.
"Saya meminta kepada Kepala SMAN 6 Depok, enggak usah deh study tour-nya," kata Dedi, Sabtu (15/2/2025).
Menurut Dedi, dikutip dari Kompas.com, study tour adalah sebuah orientasi berpikir yang bisa digunakan untuk dunia pendidikan.
Selain itu mengarahkan anak-anak dalam melakukan pengkajian, penelitian, pada sebuah tempat yang dikunjungi.
"Jika mau fokus pada kalimat study tour, sebenarnya gampang. Banyak sekali tempat di Depok yang bisa menjadi objek studi," kata dia.
Sementara jika pergi ke tempat-tempat rekreatif, itu bukan study tour, melainkan piknik atau berwisata.
"Sudahlah enggak usah pakai kalimat studi-studian. Itu namanya piknik," ujarnya.
Meski sudah ada larangan dari Dedi Mulyadi agar mengurungkan rencana study tour, pihak sekolah akhirnya tetap memberangkatkan para siswanya.
Sebanyak 347 siswa kelas 11 SMAN 6 Depok resmi berangkat study tour dalam rangka Kunjungan Objek Belajar (KOB).
KOB berlangsung selama delapan hari mulai Senin (17/2/2025) hingga Senin (24/2/2025).
Menurut Humas SMAN 6 Depok, Syahri Ramadhan, keputusan ini tetap diambil setelah melalui rapat darurat antara pihak sekolah, komite, dan wali murid pada Minggu (16/2/2025) kemarin.
Dalam rapat tersebut, pihak sekolah mengeklaim mendapat persetujuan dari para wali murid dan komite sekolah untuk tetap memberangkatkan siswa study tour.
"Soalnya kemarin jaraknya cuma satu hari dari video viral milik Pak Dedi ke hari keberangkatan," ungkap Syahri, Selasa (18/2/2025).
Pihak sekolah mengaku, telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Jawa Barat terkait hal ini.
Syahri bilang, pihaknya bersurat mengenai klarifikasi kronologi persiapan KOB yang telah dirancang sejak akhir tahun lalu.
Adapun pemilihan Surabaya dan Malang sebagai destinasi study tour juga diklaim telah berlandaskan survei peminatan siswa.
"Kami tahu persis nih minat anak-anak melanjutkan studi ke mana, rata-rata larinya ke sana (Jawa Timur) gitu," tutur Syahri.
Ia menjelaskan, KOB memiliki tujuan yang berbeda dengan yang disebutkan dalam video tersebut.
Program KOB yang direncanakan pihak sekolah justru memusatkan kunjungan ke PTN di wilayah Surabaya dan Malang, bukan Bali.
"SMA Negeri 6 Depok itu memperoleh kemudahan-kemudahan untuk informasi perguruan tinggi dan dalam hal pendaftaran," ungkap Syahri.
Siswa juga akan tinggal bersama penduduk Desa Kungkuk, Batu, Jawa Timur, untuk observasi lingkungan.
Sementara itu, kunjungan ke destinasi Bali dilakukan pada hari terakhir perjalanan untuk wisata setelah melakukan rangkaian agenda observasi.
Terkait biaya Rp 3,8 juta yang dibayarkan, lanjut Syahri, sudah termasuk biaya kegiatan, transportasi, akomodasi, dan makanan.
"Ada tawar menawar (dengan pihak travel) dan setelah disepakati ada di angka Rp 3,8 juta dan itu sudah disetujui (seluruh pihak). Pada saat itu, rapatnya tanggal 21 November 2024," ucap Syahri.
Para siswa atau wali murid yang kesulitan dalam membayar biaya program sebesar Rp 3,8 juta itu, lanjut Syahri pasti akan dibantu oleh komite sekolah.
"Ada sebuah budaya baik yang kami pertahankan ketika orangtua murid yang mampu akan membantu yang tidak mampu," jelas Syahri.
"Bahasanya mungkin subsidi silang dan (kami) selalu seperti itu untuk seluruh kegiatan yang terjadi di sini,” tambahnya.
Selain itu, orangtua diperkenankan untuk mencicil, membayar lunas, atau mengajukan keringanan sejak besaran biaya study tour ditetapkan dua bulan lalu.
"Untuk yang tidak mampu, di sekolah ini tidak pernah dipaksakan harus membayar, apalagi sampai ada yang bilang 'yang enggak ikut juga harus bayar', itu berita yang sangat salah,” ungkap Syahri.
Meski sudah menyampaikan pembelaan dan pernyataan, rupanya hal ternyata tak membuat Dedi Mulyadi 'luluh.'
Mantan Bupati Purwakarta itu, mengambil tindakan tegas dengan mencopot Kepala SMAN 6 Depok, Siti Faizah.
Syahri menyebut, Siti Faizah tetap berada di sekolah dan tidak ikut study tour bersama para siswanya.
"Ibu kepala sekolahnya stand by di sini ya kita. Saya dan Ibu Kepsek juga sama ya, kami di sini menyatu," ujar Syahri.
Meski demikian, pihak sekolah menegaskan, koordinasi dan pengawasan terhadap perjalanan tetap dilakukan dari sekolah.
[Redaktur: Mega Puspita]