DEPOK.WAHANANEWS.CO, Kota Depok – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok di tahun 2025 mendatang mampu meraih Predikat Utama Kota Layak Anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).
Hal ini disampaikan Kepala Dinas DP3AP2KB Kota Depok, Nessi Annisa Handari dalam Focus Group Discussion (FGD) Pers Ramah Anak 2024 dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Depok di Kantor PWI Kota Depok, Jalan Melati Raya-PWI, Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (13/12/2024).
Baca Juga:
Citra Satelit Cara Dandim Kota Depok Temukan Lahan Urban Farming
Saat ini, sudah 6 kali Kota Depok meraih Predikat Nindya, yaitu peringkat ke-3 dari 6 peringkat, yaitu KLA Tingkat Pratama (nilai 500-600); KLA Tingkat Madya (nilai 601-700); KLA Tingkat Nindya (nilai 701-800); KLA Tingkat Utama (nilai 801-900); KLA (nilai 901-1000).
FGD DP2AP2KB - PWI ini mengusung tema, “Media Ramah Anak: Anak Terlindungi, Indonesia Maju” pembicara Kepala DP3AP2KB Kota Depok, Nessi Annisa Handari yang didampingi Sekretaris Dinas, Widiati; tiga kepala bidang, yaitu Rahmad Maulana, May Haryati, Ima Halimah, dan Kepala UPTD, Muhammad Zaki.
FGD dipimpin Ketua PWI Kota Depok, Rusdy Nurdiansyah - Pemimpin Redaksi Ruzka Republika dan Pengarah Acara, Koorbid Advokasi dan Hukum PWI Kota Depok Hendrik Isnaini Raseukiy - Pemimpin Redaksi WahanaNews.co Media Group.
Baca Juga:
Pemanfaatan Lahan-Tidur K3D - Kodim Kota Depok Panen Cabai 13 Ton: Kontrol Inflasi Pasar Komoditas
Disebutkan Handari, KLA dikembangkan berdasarkan Konvensi Hak Anak Perserikatan Bangsa Bangsa (PPB).
Kepala DP3AP2KB Kota Depok, Kadis, Nessi Annisa Handari bersama Sekdis, Widiyati sedang presentasi bahan FGD “Media Ramah Anak: Anak Terlindungi, Indonesia Maju” bersama PWI Kota Depok. Tampan depan (kiri-kanan), Pengurus PWI Kota Depok, Koorbid Advokasi - Hukum, Hendrik Isnaini Raseukiy; Ketua, Rusdy Nurdiansyah, Jumat (13/12/2024). [WAHANANEWS.CO / PWI Kota Depok].
“Kami terus berjuang supaya Kota Layak Anak Kota Depok semakin baik dan baik terus. Saat ini kita sudah enam kali meraih Predikat Nindya. Sekarang kita sedang berjuang mendapatkan Predikat Utama. Tentunya, Pemerintah Kota Depok ingin mendapatkan dukungan semua pihak, terutama dengan insan pers, seperti wartawan yang bergabung di PWI ini,” ucap Nessi berharap.
Terangkan Handari, untuk menghasilkan Kota Depok menjadi kota yang memenuhi hak anak, tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, namun adalah peran dari semua pihak seperti orang tua, keluarga, masyarakat, usahawan, akademis, praktisi, “Ya, yang tidak kalah penting adalah peran media massa, wartawan yang bersungguh-sungguh memberitakan yang edukatif kepada masyarakat,” ungkap Nessi.
Berdasarkan KHA PBB atau United Nations Convention on the Rights of the Child (UNCRC) tahun 1989, ada sekira 31 indikator KLA yang digunakan untuk menentukan apakah suatu kota layak anak atau tidak.
Lanjut Handari sedikitnya, indikator KLA adalah, tersedia peraturan atau kebijakan daerah tentang KLA; ada keterlibatan lembaga masyarakat, dunia usaha, dan media massa dalam pemenuhan hak anak; tersedia fasilitas informasi layak anak (ILA) yang dapat diakses oleh semua anak, tanpa biaya, dan memiliki mekanisme pengawasan konten; tersedia pelayanan kesehatan, pendidikan, air bersih, sanitasi yang sehat, dan bebas dari pencemaran lingkungan
Nessi Annisa Handari, mengungkapkan permasalahan perlindungan untuk kanak, terutama pada pendidikan dan kekerasan, meski tampak kondusif, namun realitas masih banyak kasus kekerasan dan perundingan serta terlantar pendidikan. Demi, menangani masalah ini, DP3AP2KB sudah meluncurkan program Forum Child Goes to School.
“Forum ini bertujuan mengajak anak-anak untuk terlibat dalam kegiatan positif di lingkungan sekolah. Kami melibatkan psikolog, konselor, serta bekerja sama dengan kepolisian untuk memberikan edukasi,” jelasnyi.
Handari terbuka, sadari masih banyak tantangan dalam menjangkau seluruh permasalahan perempuan dan anak di Kota Depok. Tantangannya seperti luas cakupan wilayah dan tempat yang perlu ditangani. Maka dari itu, DP3AP2KB perlu mendapat dukungan dari semua dinas dan komponen lain.
Terkhusus, dalam FGD ini, DP3AP2KB Kota Depok mementingkan peran pers untuk disiarkan informasi yang mendidik dan ramah anak. Dia berharap pesan-pesan penting mengenai perlindungan anak dapat menjangkau masyarakat secara lebih luas.
Rusdy Nurdiansyah apresiatif dengan pelibatan wartawan untuk serba-luas program dan kegiatan DP3AP2KB Kota Depok.
“Terimakasih Ibu Nessi yang telah bekerjasama dengan kami, PWI Kota Depok dengan para para wartawan yang bergabung. Kami bersedia mendukung kerja-kerja pemerintah demi pembangunan. Tentu, para wartawan berkontribusi dalam mengedukasi masyarakat tentang kota layak anak, pemberdayaan perempuan, ketahanan keluarga serta pengendalian penduduk dan KB," tanggap Rusdy.
Foto bersama PWI Kota Depok dengan DP3AP2KB Kota Depok, seusai FDG “Media Ramah Anak: Anak Terlindungi, Indonesia Maju”, Rabu (13/12/2024). [WAHANANEWS.CO / Marchel Kelmanutu].
Diskus PWI - DP3AP2KB ini, mendapat antusiasme dari anggota PWI, banyak perbincangan dan pertanyaan dipertangjawabkan. Kesan positif dari anggota PWI diberikan kepada jajaran DP3APKB lantaran dapat menjelaskan dengan terbuka dan lengkap dalam sesi FDG ini.
“Keren Bu Nessi dan jajaran. Menguasai masalah, dapat menjelaskan kepada kita-kita secara gamblang dan konfrehensif. Ternyata sudah banyak ya, yang dilakukan, mungkin belum banyak yang tahu. Maka dari itu perlulah sering-sering bersinergi dengan wartawan,” ujar Joko Wahrinyo, wartawan Jaya Pos - Tribun Depok yang menjabat Bendahara PWI Kota Depok.
[Redaktur: Hendrik Isnaini Raseukiy]