DEPOK.WAHANANEWS.CO, Pancoran Mas – Pembangunan di sejumlah daerah aliran sungai (DAS) di Kota Depok mengkhawatirkan yang berpotensi merusak ekosistem sungai. Kerusakan ini umumnya adalah akibat sampah, bangunan liar atau perumahan yang mengganggu hutan DAS dengan menutupi akses publik untuk mengunjungi atau sekadar untuk memandangi sungai.
Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah mengakui soal perhatian governmen pusat kepada kondisi sungai di Kota Depok. Menteri Lingkungan Hidup (MLH), Hanif Faisol Nurofiq telah dua kali berkunjung untuk ikut kegiatan pembersihan Walungan Cipinang.
Baca Juga:
NGOBRASS Jadi Wadah Dinsos Kota Depok Perkuat Peran Pilar Sosial
“Lingkungan hidup Kota Depok menjadi perhatian Menteri Lingkungan Hidup, Pak Hanif yang sudah dua kali kunjungan ke sini sebulan belakangan ini. Kebersihan sungai dan bangunan-bangunan di daerah aliran sungai dan pengairan harus menjadi perhatian khusus. Lurah dan camat perlu optimal mengawasi,” ujar Chandra dalam arahan apel pagi aparatur pelayanan publik di Balai Kota Depok, Jalan Raya Margonda Nomor 54, Pancoran Mas Kota Depok Senin (20/10/2025).
Supaya perlindungan lingkungan DAS ini lebih optimal, Rahmansyah, perintah camat dan lurah di untuk meningkatkan kinerja pengawasan di masing wilayah.
Lanjut Rahmansyah situasi cuaca yang tak menentu belakangan ini telah memicu berbagai bencana alam di sejumlah tempat di Kota Depok.
Baca Juga:
Supian Suri: Pilar Sosial Kota Depok Perlu Didaftar BPJS Ketenagakerjaan
“Kita lihat hujan deras kemarin mengakibatkan banyak titik bencana, mulai dari banjir hingga longsor,” ingat Chandra.
Sebut Rahmansyah, dari sejumlah sungai yang melintasi DKI Jakarta ada sungai yang berhulu di Kota Depok, yaitu Walungan Cipinang yang bermuara ke Sungai Sunter.
Hulu Walungan Cipinang ini berada di Situ Gadog, Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis, dan Situ Jatijajar, Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos.