WahanaNews-Depok | Kota Depok mendapat peringkat pertama sebagai kota paling tidak toleran di Indonesia berdasarkan hasil riset yang dilakukan Setara Institute.
Menanggapi Hal tersbut, Wali Kota Depok, Mohammad Idris akhirnya angkat bicara.
Baca Juga:
RSUI, Hospital Terbaik Tahun 2024
“Harus dikaji secara ilmiah dan jangan asal bunyi, kalau tujuannya mau menjatuhkan pemerintah misalanya, jadi wali kota aja dulu, kita bersaing secara sehat, jangan komentar-komentar jahat seperti itu,” ujar Idris kepada wartawan, Kamis (31/03) malam.
Idris mengatakan, harusnya hasil riset itu dipaparkan ke masyarakat metodologinya seperti apa.
“Yang namanya riset itu enggak sembarangan, tapi ilmiah dan rasional, silahkan diadu dengan riset-riset yang lain, titik intolerannya apa?. Misalnya persoalan Ahmadiyah, dimana titik intolerannya?,” tanyanya.
Baca Juga:
Supian - Chandra Klaim Unggul: Ini Kemenangan Warga Kota Depok demi Perubahan
Hingga kini, Idris belum mengetahui apa motif dan indikasi dari riset tersebut. Tapi kuat dugaan riset tersebut sengaja dikeluarkan erat kaitannya dengan politik jelang 2024.
“Itu harus ditanyakan kepada orang Depok, tanyakan apakah selama ini orang Depok toleran atau tidak terhadap minoritas, toleran enggak dengan lain suku? Selama ini enggak ada orang Betawi dengan orang Sunda berantem, enggak ada, itu kan konflik,” ungkapnya.
Bahkan, lanjut Idris, dirinya tetap memberikan dan menulis surat keputusan (SK) tentang pendirian gereja jika sudah disetujui oleh FKUB dan dirinya tidak pernah menolak.