WahanaNews - Depok | Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Depok, Jawa Barat melakukan ritual memukul dayung. Hal itu dilakukan sebelum melakukan pencarian korban anak yang hanyut di Kali Ciliwung.
Kabid Penanggulangan Bencana pada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, Denny Romulo mengatakan, ritual memukul dayung menjadi salah satu cara anggota melakukan pencarian korban hanyut. Ritual memukul dayung dilakukan Komandan Regu (Danru) Sastra sebelum bergabung dengan tim relawan dan petugas gabungan lainnya.
Baca Juga:
Sambut Aquabike World Championship, Lembaga Adat dan Budaya Gelar Ritual Batak
"Danru Sastra pasti berdoa kepada Tuhan, setelah itu langsung memukul dayung ke aliran Kali Ciliwung hingga beberapa kali,” ujar Denny, Jumat (27/5/2022).
Denny menjelaskan, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok menekankan kepada anggota setiap melaksanakan tugas terlebih dahulu berdoa kepada Tuhan untuk dimudahkan dalam pekerjaannya. Namun, setiap Danru Sastra diturunkan untuk pencarian korban hanyut, selalu menggunakan kelebihannya dengan ritual sebelum mencari korban.
“Intinya dia selalu berdoa semoga korban cepat diketemukan,” tegas Denny.
Baca Juga:
Upacara Adat Penti, Warga Poco Leok NTT Sambut Hangat PLN
Selain itu, Denny mengungkapkan, pencarian korban dilanjutkan dengan menggunakan perahu karet menyisir Kali Ciliwung. Namun pada pencarian hari ini, pihaknya memperluas radius pencarian hingga dua kilometer.
“Sebelumnya kan 100 sampai 200 meter dari lokasi hilang, kini radiusnya capai dua kilometer,” ungkap Denny.
Petugas gabungan pun menyisir pencarian dari titik lokasi korban hilang hingga jembatan Panus. Sekitar pukul 10.30 WIB, korban berinisial I (10) yang hanyut telah ditemukan tim gabungan pencarian korban.