Depok.WahanaNews.co - Ratusan pelajar SMKN 1 Depok terancam tidak bisa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) karena sekolah terlambat menginput data siswa.
Dinas Pendidikan Jawa Barat (Disdik Jabar) mengungkapkan kronologi keterlambatan yang disebabkan sejumlah faktor, dari sistem eror hingga kualitas jaringan terganggu akibat kondisi cuaca.
Baca Juga:
Universitas Jambi Menerima 1806 Mahasiswa Dari Jalur SNMPTN
"Tanggal 29 Desember 2024 digunakan sosialisasi tentang pendaftaran SNPMB tahun 2025 untuk 6 kompetensi keahlian dengan jumlah siswa 158 siswa secara online melalui G-Meet, dilanjutkan penelusuran siswa yang melanjutkan studi. Sebagaimana diketahui bahwa siswa SMKN 1 Depok yang berprestasi ingin melanjutkan studi," kata Staf Pelaksana KCD 2 Disdik Jabar, Nur Soleh Hidayat, dalam keterangannya, dikutip Sabtu (8/2/2025).
Nur Soleh mengatakan, pada periode 15-18 Januari 2025, pihak SMKN 1 Depok kemudian melakukan rekap nilai menggunakan data nilai semester 1-5 untuk memetakan peringkat tiap siswa. Pada 19 Januari 2025, data nilai tersebut digunakan untuk mengumumkan siswa eligible sesuai kuota PDSS siswa kelas XII.
"Setelah kuota terpenuhi pada tanggal 20 Januari 2025 pengumuman sementara siswa eligible (siswa yang memiliki pemeringkatan nilai tertinggi dari hasil olah nilai semester 1-5) disampaikan atau di-share dan di lapangan ternyata masih ada siswa yang ingin mengundurkan diri," tuturnya.
Baca Juga:
10 Prodi UI, UGM, Unpad dan ITS yang Ramai Peminat di SNMPTN 2022
"Tanggal 25-27 Januari 2025 mulai melakukan finalisasi dengan memasukkan atau input NISN pada sistem aplikasi dan ditemukan beberapa NISN yang tidak sinkron. Tanggal 26-28 Januari 2025 dilaksanakan penyiapan dokumen nilai siswa kelas XII mulai semester 1-5 dari siswa yang terdata eligible secara final, yakni mengumpulkan soft file leger nilai. Proses ini dilakukan pengisian template nilai siswa per semester," sambungnya.
Nur Soleh mengatakan, pada 28-31 Januari 2025 pihak SMKN 1 Depok mulai mengunggah nilai menggunakan template yang tersedia berupa file CSV. Namun, nilai via file CSV dan import file selalu mengalami kegagalan unggah dan sistem terbaca kosong alias null.
"(Tanggal) 29-31 Januari 2025 dilanjutkan dengan melakukan input nilai secara manual, yakni mengetikkan satu per satu nilai pada tiap mata pelajaran dan pada tiap semester. Hal ini membutuhkan konsentrasi, fokus, dan waktu yang panjang," ungkapnya.