Ramadhan mengatakan berdasarkan keterangan VP Quality and Facility JNE, SJ proses penguburan bansos presiden itu dilakukan JNE lewat kerja sama dengan PT Indah Berkah Bersaudara.
JNE sendiri memang tidak memiliki SOP untuk melakukan pemusnahan barang kiriman yang rusak karena terkena hujan.
Baca Juga:
Kemensos Gelontorkan Rp 1,2 Triliun untuk NTB, Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat
"Sehingga pihak JNE menyatakan tidak layak dibagikan ke keluarga penerima manfaat, itu alasan dari JNE," jelasnya.
4. Beras Kehujanan dan Sudah Diganti
Mensos Tri Rismaharani memastikan bantuan beras bansos yang ditimbun di Depok bukan dari program masa kepemimpinannya. Dia menduga beras bantuan tersebut rusak karena hujan.
"Tadi saya juga mendengar dari Pak Menko, karena memang kasus itu terjadi sebelum saya. Jadi saya harus me-review pekerjaan tahun yang saya belum tahu," kata Risma dalam konferensi pers di gedung Kemensos, Jalan Salemba, Jakarta Pusat.
Baca Juga:
Kemensos Bangun Kampung Nelayan Sejahtera untuk Warga Indramayu yang Terdampak Rob
Risma menduga bantuan tersebut sempat terjadi kerusakan lantaran saat proses pengiriman itu terkena hujan. Namun Risma memastikan beras tersebut diganti.
"Karena saat itu pengiriman bantuan beras dilakukan oleh Bulog, kemudian di perjalanan itu pengiriman bantuan itu, barangnya kehujanan. Barangnya kehujanan sehingga saat itu diputuskan menurut Pak Menko untuk diganti beras itu," lanjutnya.
5. Kemensos Temukan Benda Lain
Kemensos menduga ada bahan lain seperti tepung dan telur yang dikubur di situ. Irjen Kemensos Dadang Iskandar mengatakan ada bau telur yang tercium di lokasi. Dia juga menyebut ada plastik tepung terigu yang ditemukan di lokasi.