DEPOK.WAHANANEWS.CO, Cilodong – Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPRD Kota Depok, Siswanto menanggapi polemik bangku kosong atau kekurangan jumlah murid dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMP Negeri tahun ajaran 2025 se-Kota Depok.
Disebutkan Siswanto, kekurangan murid ini tersebar tidak merata di sejumlah sekolah. Adanya sekira 97 bangku kosong SMP Negeri yang berjumlah 36 sekolah, bahwa jumlah 32 murid di setiap kelas baru.
Baca Juga:
Ade Supriatna: Genosida Israel kepada Bangsa Palestina Sungguh Sadis
Lantaran menjadi gunjingan, bahwa bangku kosong berpotensi kecurangan atau masuknya murid secara tak wajar yang disebut “jalur titipan”, Siswanto menanggapi.
“Justru adanya bangku kosong ini dapat mematahkan adanya hal yang tidak wajar dalam SPMB atau yang dirumorkan adanya titip-menitip murid baru. Ini malah menimbulkan peluang bagi Wali Kota Depok Supian Suri melaksanakan program rintisan sekolah swasta gratis yakni murid masih dapat tersebar ke swasta dengan tidak di negeri saja,” jawan Siswanto dalam temu wartawan di Kantor Fraksi PKB DPRD Kota Depok, Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (6/8/2025).
Sebut Siswanto, saking akuntabel; transparan; prosedural penerimaan murid baru SMPN tahun 2025 ini, maka terjadi adanya bangku kosong lantaran, orangtua atau murid yang tidak lulus di tahap proses seleksi akademik awal banyak yang langsung mendaftar di sekolah swasta.
Baca Juga:
Wawalkot Depok Chandra Rahmansyah: Soliditas Dukung Bangsa Palestina Lawan Penjajahan Zionis
Akui Siswanto, ia mengawasi demi memastikan bahwa proses SPMB tanpa ekses negatif yang selama ini kerap disinyalir terjadi.
Ungkap Siswanto, kekosongan bangku di sejumah SMPN diprediksi ada dua akibat. Pertama, diantaranya, jalur prestasi akademik dengan tes tidak lulus, kemudian langsung banyak murid yang sudah terlanjur mendaftar ke sekolah swasta.
“Selain itu, dari mereka yang mengikuti tes, rata-rata nilainya tidak memenuhi standar minimal 85 yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar Dan Menengah.
Karenanya, ketika mengetahui ada bangku kosong ini kemudian regulasi yang dijalankan adalah melakukan tes melalui jalur prestasi akademik kembali. Namun, banyak yang sudah terlanjur tidak diterima di SMP Negeri ini kemudian mendaftar ke sekolah swasta.
Fenomena ini, membuka sebab kedua, bangku kosong ini memberikan kesempatan Wali Kota Depok Supian Suri yang ingin memaksimalkan program Rintisan Sekolah Swasta Gratis (RSSG). Program ini diharapkan menjadi model baru pendidikan gratis di Jawa Barat.
“Kekurangan murid di SMPN diharapkan, ini dapat mendorong murid untuk mendaftar ke RSSG, apalagi penerimaan siswa di RSSG juga masih belum maksimal,” bilang Siswanto.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]