DEPOK.WAHANANEWS.CO — Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq mengatakan akan menutup 306 tempat pembuangan akhir (TPA) sampah yang kelebihan kapasitas (overload).
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Depok pun mengupayakan pengolahan sampah.
Baca Juga:
Susun Langkah Strategis, Pemkot Depok Siap Hadapi Penutupan TPA Overload
Kepala DLHK Depok, Abdul Rahman, mengatakan kebijakan itu mengharuskan setiap daerah meninggalkan sistem pembuangan sampah terbuka (open dumping) dan beralih ke metode pengolahan sampah yang lebih ramah lingkungan.
"Surat dari Menteri LHK menegaskan bahwa tidak boleh lagi ada TPA yang beroperasi dengan sistem open dumping. Pemerintah daerah diberi waktu hingga 2029 untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan membangun instalasi pengolahan sampah yang lebih baik," kata Abdul Rahman, dikutip Sabtu (1/3/2025).
Dia mengatakan, saat ini Depok menghasilkan rata-rata 1.265 ton sampah per hari. Sebanyak 1.000 ton sampah di antaranya dibuang ke TPA Cipayung.
Baca Juga:
Pemkot Depok Petakan Titik Rawan Kemacetan Usai Tinjau Jalan Raya Margonda
Untuk mengurangi beban TPA, Pemkot Depok telah menyusun peta jalan (roadmap) pengolahan sampah, dengan beberapa langkah strategis. Pemkot Depok berencana membangun fasilitas pengolahan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) yang mampu mengolah 300 ton sampah per hari.
Proyek ini masih dalam tahap pengerjaan di Kementerian PUPR dan diharapkan rampung pada akhir tahun ini. Pemanfaatan fasilitas pengolahan sampah di Nambo, Bogor, yang kapasitasnya dapat ditingkatkan hingga 500 ton per hari.
"Harapannya, fasilitas ini sudah bisa digunakan tahun ini," jelasnya.