DEPOK.WAHANANEWS.CO — Rangkaian Lebaran Depok 2025 masuk hari ketiga, kali ini acaranya diawali dengan Ngaduk Dodol yang berlangsung di Jalan Boulevard GDC, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Cilodong, Selasa (13/05/25).
Di sela-sela acara tersebut, Wali Kota Depok, Supian Suri didampingi Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Depok Siti Barkah Hasanah atau Cing Ikah dan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Nina Suzana mencoba membuat dodol di kuali berukuran cukup besar.
Baca Juga:
Apa Tawaran Wali Supian Suri di HUT Kota Depok ke-26
"Orang Depok kalau Lebaran kudu (harus) punya dodol," ujar Wali Kota Depok Supian Suri saat mengaduk adonan dodol.
Saat mengaduk adonan dodol, Supian Suri larut dalam nostalgia. Ia bercerita, sejak kecil, setiap tahun menjelang Hari Raya Idulfitri, orang tuanya selalu membuat makanan tradisional berbahan dasar ketan, gula merah, dan santan tersebut.
Menurutnya, ngaduk dodol memiliki filosofi yang dalam, yakni mengandung simbol gotong royong dalam mencapai suatu tujuan kebersamaan.
Baca Juga:
Wali Kota Depok Ajak ASN dan Masyarakat Kelola Sampah Berbasis Maggot
Sebab, ujar Supian Suri, pada zaman dahulu, masyarakat harus urunan atau patungan untuk membuat dodol sebagai kudapan Hari Raya, karena biaya pembuatannya cukup mahal.
Terlebih, proses pembuatannya juga memakan tenaga dan waktu yang panjang. Minimal dodo satu kuali besar dimasak selama 8-10 jam.
"Makan dodol menjadi satu cita-cita zaman itu ya kalau hari ini kita mungkin dodol beli murah sudah bisa dapat. Kalau zaman itu nggak bisa karena nggak ada pengrajin yang dulu menyiapkan, jadi buat mewujudkan satu jenis makanan saja mereka harus benar-benar bergotong-royonglah, untuk bisa berkolaborasi dan akhirnya terwujudlah namanya dodol kebanggan buat Lebaran," ungkap Supian Suri.
"Jadi sebetulnya ada proses, ada kebersamaan, dan ada cita-cita yang harus diwujudkan. Itu semua nggak akan terwujud tanpa proses yang panjang," tambahnya.
Supian Suri berharap, tradisi-tradisi yang ada di rangkaian Lebaran Depok ini dapat terus dilestarikan dan diwariskan ke generasi berikutnya.
"Kita punya cita-cita Lebaran Depok ini menjadi lebaran masyarakat Depok secara keseluruhan, bukan hanya lebaran orang-orang Betawi Depok, tapi menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Kota Depok," pungkasnya.
[Redaktur: Mega Puspita]