“Sebenernya, Adiwiyata itu bukan hanya sekedar persoalan sarpras, tetapi yang terpenting adalah menciptakan budaya lingkungan hidup yang baik,” ujar dia.
Ahmad Sujai mengatakan, pihaknya tengah menjalankan berbagai program lingkungan hidup, terlebih sejalan dengan program projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) SMPN 26 Depok.
Baca Juga:
Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram Maksimalkan Pengangkutan Sampah Saat Cuaca Ekstrim
“Seperti budidaya ikan dalam ember (Budikdamber), Urban Farming dan Vertikultura atau bertanam dilahan yang sempit,” kata dia.
Dalam menjalankan program ini, Ahmad Sujai mengatakan, pihaknya memanfaatkan lahan yang masih tersisa di belakang SMPN 26 Depok, yang dibuatkan rumah kaca untuk tempat berbagai tanaman tersebut.
“Untuk membuat itu, kami hanya membutuhkan tanah sekitar 200 meter persigi milik SMPN 26 Depok yang masih ada,” ungkap dia.
Baca Juga:
PT Tirta Asasta Depok Ajak Pelanggan Mutakhirkan Data untuk Mendukung Tertib Administrasi Pajak dalam Era Coretax
Selain itu, dalam mendapatan penghargaan ini, SMPN 26 Depok juga bekerja sama dengan Kelurahan Beji dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok dalam membuat sumur biopori.
“Belum lama ini, kami mendapatkan bantuan 15 lubang biopori, yang disebar di tempat yang terdapat genangan air, kami juga akan membuat Ecobrick atau barang-barang yang terbuat dari botol plastik yang diisi sampah plastik,” ujar dia.
Ahmad Sujai mengatakan, dari Ecobrick tersebut SMPN 26 Depok berencana untuk membuat hiasan hurup timbul, yang berisikan botol-botol yang sudah tak terpakai atau sudah menjadi sampah.