Pemanfaatan fasilitas pengolahan sampah di Nambo, Bogor, yang kapasitasnya dapat ditingkatkan hingga 500 ton per hari.
"Harapannya, fasilitas ini sudah bisa digunakan tahun ini," jelasnya.
Baca Juga:
Wakil Wali Kota Subulussalam Akan Surati Gubernur Aceh, Minta Hentikan Operasional PT MSB II
Selanjutnya, optimalisasi pengurangan sampah dari sumbernya, dengan mendorong edukasi masyarakat, program bank sampah, serta pengolahan sampah dengan magot dan komposting.
Lalu, revitalisasi Unit Pengolahan Sampah (UPS) untuk meningkatkan kapasitas pengolahan, baik dalam bentuk pupuk kompos maupun bahan bakar alternatif (RDF).
Terakhir, peningkatan sarana dan prasarana pengangkutan sampah, termasuk penyediaan armada baru seperti gerobak motor dan truk sampah.
Baca Juga:
AMP-SAKA Minta Wali Kota Subulussalam Segera Menutup PT MSB II Namo Buaya
"Untuk mengurangi 200 ton sampah yang masih tersisa, kami terus mengoptimalkan edukasi pemilahan sampah dan pengolahan sampah organik di tingkat rumah tangga serta kelurahan," jelasnya.
Abdul Rahman mengungkapkan bahwa TPA Cipayung sebenarnya sudah dinyatakan overload sejak 2014 berdasarkan kajian Universitas Indonesia (UI).
Dengan kondisi yang semakin mengkhawatirkan, TPA ini mengalami berbagai dampak lingkungan, termasuk pencemaran air lindi dan gas metana.